Jeri

Kugenggam gawai dengan degup di dada,
mataku mengerjap, tanganku dingin gemetar—aku terbisu.
Setelah tawar-tawar, pikir mulai jernih dan mulut bersuara,
"Kabar gembira!"

Seakan menari, hati melambung dan air mata tak sanggup kubendung.
"Ayah, anakmu mendapatkan kesempatan!"
Kataku pada diri sendiri, dengan air mata yang masih menjadi tanya di mata orang yang melucuti.

Satu persatu, kesempatan muncul. Menjadikanku mawas, akankah aku tepat dan siap dengan pilihan ini(?)
Disamping senang, sedihpun muncul perlahan.
Menjadi dewasa tidak semenyenangkan yang dibayangkan.

Putri Palupi
Purworejo, 5 November 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMITAN

PEMBEBASAN

SELF BEGANDRING