Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Buncah

Aku menulis ini dengan hati yang berat, dengan air mata yang menggantung di kelopak mata. Dadaku penuh luka, sesak rasanya. Selama masih ada banjir, sedih akan tetap mengalir, pilu masih akan terus menggenang di ubin-ubin dapur, serta kamar yang suram. Selama sepekan ini, pikiranku kacau balau. Tengah malam-malam sekali, sewaktu orang-orang ribut dengan mimpi pribadi— Aku malah bertikai dengan perasaanku yang selalu ingin dimengerti. Capai, aku harus kemana? Bahkan jalanku terasa abu-abu, untuk sekedar bayang— jauh dari kata itu. Purworejo, 22 Februari 2021

HAMPA

Gambar
Ada sukar di dadamu Ada bingung di kepalamu Sedang aku—seyakin ini. Tatkala kutiup peduli pada rongga-rongga lukamu, kau lakukan lagi Kembali membuatnya separah seperti sebelumnya. Dan ketika aku mendoakanmu, lalu kau lakukan lagi— kekeliruan itu. Aku bersimpuh, malu Permintaanku setinggi langit, sedalam laut, dan seluas angkasa Tapi aku lupa, kau manusia—yang perasaannya mudah diubah, mudah berubah. Purworejo, 15 Februari 2021 23.52

Rangkai

Di sela deru napas hujan pada Minggu. Entah kutemukan dimana, kuyakini itu takdir. Kata-kata yang semula malas kurangkai, denganmu, kata itu—seketika panjang yang tadinya mati rasa, denganmu—ada yang terasa berbeda. Lebih dekat dengan relung setelah merangkai rindu, Luruh egoku, dipenuhi namamu. Purworejo, 08 Feb 21