Malam Melankolis

Malam ini, aku merasa salah satu langit runtuh
Selain atap yang kupandang kosong
Jantungku remuk, berdegup, meredup
Aku bercermin
mengisak-tangisi diri sendiri, ciut hati
Menderu hujan di beranda pesan kami,
menyelinapkan rindu yang dibagi dua

Kita hanya asing,

yang saling berbagi hening dalam lingkup kadar akrab untuk sekedar membahas hal berkonotasi.
Topik komedi berubah horor,
entah siapa yang memulai lebih dulu.
Hingga jam sebelas menamparku habis, ratapi,
menekan tombol berhenti—sejenak memberi jeda berpuisi.

Kita hanya asing,

yang tidak pernah paham konspirasi alam, dunia, dan seisi makhluk di dalamnya.
Menjadi raib oleh tingkah laku tanpa gugu, buta, dan bisu
Menerka-nerka kisah, nasib, dan mental yang abu-abu
Aku sedang dalam tamparan berulang-kali.

Kita hanya asing,

yang tidak sengaja bertemu dalam forum buatan,
membahas semut yang melingkar di pagar, dan tidak ada ujung yang bisa memutus pembicaraan.
Kita yang konyol,
yang malam, yang melankolis ini.

Purworejo, 12 Oktober 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PAMITAN

PEMBEBASAN

SELF BEGANDRING