Antara Siapa
Demi mengenal puisi, aku mengarungi kota yang keras.
Mencari sastrawan-sastrawan yang tersisa di sela-sela kerumunan massa.
Demi mengenal puisi, aku terjun ke desa-desa mencari orang-orang bijak yang tidak pernah lupa akan hakikatnya.
Tapi tidak satupun aku bertemu keduanya.
Lalu aku pergi ke gunung.
Di sana, aku bertemu banyak sekali jiwa. Termasuk jiwaku ada di sana pula.
Di pelataran surya, aku menimang secangkir kopi dan beberapa sajak yang aku bawa dari rumah sebagai bekal.
Tidak ada apa, hanya aku, sepi, dan secangkir kopi.
Aku ngobrol dengan diri sendiri.
Puisi tidak perlu dicari, dia ada di sini.
Ada di kota, ada di desa, ada di langkah, ada di kamar derita, dan ada di sela-sela doa.
Puisi ada di dalam jiwa, ada di gunung pula.
Ada di mana-mana, ada di antara semuanya.
Purworejo, 20 Mei 2020
Komentar
Posting Komentar